JALAN KESELAMATAN











Saudara pada renungan kali ini kita akan membahas tentang jalan, kebenaran dan hidup. Banyak dari saudara saudara kita yang belum paham tentang hal tersebut.Apa sih yang di maksud dengan jalan itu?Apakah jalan tol, apakah jalan para nabi, apakah jalan sempit, atau jalan satu helai rambut?Mari kita bahas satu persatu.

1. JALAN
Menurut iman kami, Allah telah menunjukkan jalan keselamatan itu dari zaman dahulu kala sejak manusia pertama kali jatuh kedalam dosa yaitu Adam dan Hawa. Ketika Adam dan Hawa berdosa, Allah mengorbankan binatang untuk menyediakan pakaian bagi mereka.

Kejadian 3:21 Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Dari situ kita lihat Allah menyediakan korban dari binatang untuk manusia yaitu untuk menutupi  tubuh nya, karena Adam dan Hawa sadar bahwa mereka telanjang setelah memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.Dari sini lah Allah mengenalkan korban persembahan itu turun temurun.

a.Kain dan Habel membawa persembahan kepada Allah. Persembahan Kain tidak diterima karena dia mempersembahkan buah-buahan, sedangkan persembahan Habel diterima karena dia mempersembahkan "anak sulung dari kambing dombanya" (Kejadian 4:4-5).

b.Setelah banjir surut, Nuh mempersembahkan binatang kepada Allah. (Kejadian 8:20-21).

c. Allah memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya. Abraham taat kepada Allah, namun ketika Abraham siap mempersembahkan Ishak, Allah campur tangan dan menyediakan seekor domba jantan untuk mati menggantikan Ishak (Kejadian 22:10-13).

Sistem persembahan mencapai puncaknya pada zaman bangsa Israel. Allah memerintahkan bangsa ini untuk melakukan berbagai persembahan. Menurut Imamat 1:1-4 ada prosedur tertentu yang harus diikuti.

Allah menuntut korban penghapus dosa agar mereka yang berdosa karena ketidaktahuan, karena lemah, atau tidak disengaja (ayat Im 4:2) dapat menerima pengampunan dosa. Dosa-dosa yang dilakukan dengan sengaja, pada pihak lain, harus dihukum mati (Bil 15:30-31; Ibr 10:28). Korban penebus salah (serupa dengan korban penghapus dosa) dipakai untuk mereka yang bersalah melakukan dosa atau cedera yang untuknya dapat dibuat restitusi penuh (Im 6:2-6



Imamat 3:4 maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.

Imamat 4:21 Dan haruslah ia membawa lembu jantan itu ke luar perkemahan, lalu membakarnya sampai habis seperti ia membakar habis lembu jantan yang pertama. Itulah korban penghapus dosa untuk jemaah.

Korban persembahan lainnya disebut Hari Pendamaian, digambarkan dalam Imamat 16 yang melukiskan pengampunan dan penghapusan dosa. Imam Besar mengambil dua domba jantan untuk korban penghapus dosa. Salah satu dari domba tersebut dikorbankan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh umat Israel (Imamat 16:15), sementara domba satunya dilepaskan di padang gurun (Imamat 16:20-22).


Korban penghapus dosa menyediakan pengampunan, sementara domba yang lain itu menyediakan penghapusan dosa.

Ayub 1:5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Secara ringkas, persembahan binatang diperintahkan Allah supaya manusia bisa memperoleh pengampunan dosa. Binatang menjadi pengganti – yaitu binatang mati untuk orang yang berdosa.

Anda mungkin bertanya kepada diri sendiri, mengapa binatang? Apa salah mereka? Itulah poinnya, binatang-binatang tersebut tidak bersalah, tapi mereka mati untuk menggantikan orang yang memberi persembahan.

Dari sinilah bisa kita pahami Allah menunjukkan atau menentukan  jalan keselamatan dan pengampunan dosa itu melalui korban persembahan di waktu dahulu kala. Kalau begitu mengapa kita sekarang tidak mempersembahkan binatang? Persembahan binatang telah berakhir karena Yesus Kristus itulah persembahan yang paling utama.

Lukas 2:6-7 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Yesus lahir di kandang domba ini adalah suatu simbolis bahwa dia lah anak domba Allah yang disediakan Allah bagi kita akan karya penebusanNya dan karya pengampunan dosa bagi kita semua.

Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Yesus Kristus juga tidak bersalah namun dengan sukarela menyerahkan diriNya untuk mati bagi dosa-dosa umat manusia (1 Timotius 2:6). Banyak orang yang menyebut mati untuk orang lain ini sebagai penggantian. Yesus Kristus menanggung dosa kita dan mati menggantikan kita.  Sebagaimana dikatakan oleh 2 Korintus 5:21, “Dia [Yesus] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [Allah] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Melalui iman kepada karya salib Yesus, seseorang dapat memperoleh pengampunan.



PENGAMPUNAN DENGAN DARAH

Imamat 17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Menurut ajaran Yahudi, perlu darah untuk pengampunan dosa, apakah Allah memiliki tubuh dan darah?

Keluaran 24:8 Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: “Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”

Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Oleh karena itu Allah menyediakan tubuh dari daging dan darah dan datang ke dalam dunia sebagai manusia untuk menyelamatkan manusia.

Matius 26:26-28 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” 27Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Ibrani 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata:“Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki-- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.

Dia datang ke dalam dunia karena selain dari Dia tidak ada Juruselamat.

Yesaya  43:11 Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.


Mengapa harus darah Yesus?
Ayahlah yang Menentukan Golongan Darah

Bagaimana kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa darah Yesus adalah tebusan yang sempurna? Sel telur dalam rahim seorang wanita tidak mengandung darah. Golongan darah seorang bayi ditentukan oleh kode genetik, ketika sel telur itu dibuahi. Darah bayi tidak pernah tercampur dengan darah ibunya selama ia berada dalam kandungan. Aliran darah mereka terpisah. Seorang bayi dapat saja memiliki golongan darah yang berbeda dengan kedua orang tuanya. Seorang wanita dapat memiliki golongan darah Rh positif dan bayinya Rh negatif. Darah ibu memelihara janin melalui plasenta, tetapi darahnya tidak dapat memasuki urat nadi si bayi. Darah Yesus tidak pernah tercampur dengan darah Maria, meskipun secara jasmani ia adalah ibu yang melahirkan Yesus. Yesus juga tidak pernah menyebut Yusuf sebagai ayah-Nya. Kelahiran Yesus tidak disebabkan karena hubungan seksual laki-laki dan perempuan, bukan pula percampuran sel telur Maria dengan Roh Allah. Kode genetik Yesus Kristus ditentukan oleh Roh Kudus. Alkitab menulis bahwa Anak yang dikandung Maria adalah Roh Kudus. Darah yang mengalir dalam tubuh Yesus adalah kudus. Ini adalah darah yang berharga.

Lukas 1:35

awab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dia adalah Sang-Firman yang menjadi manusia :

Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Berbeda dengan apapun dan siapapun, kelahiran Yesus sungguh bukan kelahiran yang "muatanNya" berasal dari fisik dunia. Ia tidak diciptakan dari debu dan tanah seperti Adam. Juga tidak dari tulang rusuk dunia seperti Hawa. Dia tidak membawa gen-debu, bahkan gen ibu-Nya!


KelahiranNya yang dari Roh Kudus yang bukan pembuahan hasil gen-laki-laki dan perempuan ataupun gen Maria "kawin" dengan Roh Kudus (bukan hasil dari sel telur Maria bercampur Roh Kudus). KelahiranNya itu merupakan peristiwa yang unik, karena Dia yang adalah Allah sendiri itu memilih cara yang begitu humble, meminjam rahim seorang perawan dan Dia lahir sebagaimana biasa seorang bayi lahir. Ada pemikiran-pemikiran manusia bahwa Yesus adalah berasal dari sel telur Maria bercampur/ "kawin" dengan Roh Kudus, namun sebenarnya pemikiran ini sudah ditampik oleh penjelasan dari Malaikat Gabriel :

Lukas 1:32-35 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” 34Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” 35Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Pernyataan Gabriel yang lebih dari satu kali menyatakan status "Anak" sekaligus memperlihatkan betapa Gabriel justru menampik (baca : mengkoreksi) kaitan "Anak Allah" itu dengan konsep-kedagingan/ biologis (hasil hubungan suami dan istri) seperti yang ada dalam benak Maria.


Lukas 1:35 jelas menyatakan bahwa Gabriel telah mengkoreksi apa yang terlanjur salah dalam benak Maria tentang "ke-anak-an" (sonship). Jadi, jalan pikiran yang 'tadinya' ada dalam benak Maria, janganlah kita ulangi lagi, karena sudah dikoreksi oleh Malaikat Gabriel 2000 tahun yang lalu.


Selanjutnya, lebih jelas lagi Yesus Kristus telah membeberkan kepada semua, dari mana Anda, saya dan Dia berasal : "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini, sebab Aku keluar dan datang dari Allah, ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidak memiliki unsur gen ibu-Nya :

Yohanes 8:23  Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Yohanes 8:42 Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Alkitab juga dengan jelas menyebut bayi yang dititipkan dalam kandungan Maria adalah Roh Kudus:

Matius 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Sebab barang dikatakan berharga jika jarang didapat dan sangat unik. Darah dari binatang yang disembelih adalah darah binatang. Darah manusia hanyalah darah manusia. Keduanya tidak berharga; keduanya fana. Darah ini tidak dapat dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke dalam tubuh begitu saja.


Darah Yesus tidak fana. Jika darahnya sama seperti manusia lainnya, maka ia sudah binasa segera sesudah darah itu keluar dari luka-lukanya yang terbuka.


Darah yang tertumpah dari tubuh Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu tidak kehilangan nilainya. Darah itu masih ada di hadapan Bapa di sorga; darah itu masih "berbicara". Darah itu tetap menjadi harga pembelian yang sempurna bagi keselamatan manusia. Hanya ada satu orang yang pernah hidup di planet ini dengan darah yang kudus yang mengalir di tubuh-Nya.


Darah binatang yang disembelih adalah untuk menutupi dosa manusia. Darah Yesus lebih dari sekedar untuk menutupi dosa kita. Ia mengatasi masalah dosa hingga ke akar-akarnya.

Darah Yesus mengatasi akar masalah dalah hidup manusia yaitu dosa yang menyebabkan manusia terpisah dari Allah. Darah Kristus menjadi media rekonsiliasi bagi manusia kepada Allah.


Alkitab mengatakan bahwa Yesus "sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka" (Ibrani 2:14). Ketika kita dibangkitkan, kita tidak akan memiliki darah dalam tubuh kita. Kita akan memiliki tubuh dengan daging dan tulang sama seperti tubuh kebangkitan Yesus. Yesus mengambil bagian dalam darah daging, kecuali bahwa Ia memiliki darah yang kudus mengalir dalam tubuh-Nya. Dara Yesus dapat hidup di luar tubuh, tidak seperti kita. Drah Yesus telah berada di luar tubuh manusiawi-Nya selama hampir 2000tahun menyediakan pengampunan, kesembuhan, kelepasan, sukacita dan kebebasan.


Alat Pembayaran yang Sah
Kolose 1:19-22 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kematian Yesuslah yang telah menebus kita. Frasa "oleh kematian-Nya" diulang berkali-kali. Kita telah ditebus, dibenarkan, dan telah menerima kehidupan baru "oleh kematian-Nya". Jika darah Yesus tertumpah tanpa kematian-Nya, maka kita kita tidak akan memiliki penebusan. KematianNyalah yang membuat ini menjadi sesuatu yang berbeda. Anda dapat mengatakan bahwa darah adalah buktinya, atau “alat pembayaran yang sah” dari sorga.


Anda dapat melihat, sebuah kertas yang dicetak dengan tulisan "seratus ribu rupiah", tidak akan laku untuk membeli bensi seharga itu. Yang menyebabkan Anda dapat mengisi bensin dengan lembaran kertas itu karena kertas (uang) itu dijamin oleh pemerintah. Pemerintah Indonesia menjamin uang tersebut.


Darah Yesus adalah "alat pembayaran yang sah" dari sorga. Anda tidak akan mendapatkan apapun dari sorga kecuali dengan darah yesus. Kerja keras Anda, atau agama Anda tidak dapat diterima di sorga. Tidak ada yang dapat ditawarkan kepada Allah untuk memperoleh keselamatan kecuali dengan darah Yesus. Jikalau kita mengabaikan "alat pembayaran yang sah" ini sama saja kita mengatakan bahwa kematian-Nya tidak berharga. Jaminan yang ada di belakang darah itu adalah kematian Yesus! Alkitab berkata “dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” Tanpa iman kepada darah Yesus, Anda tidak memiliki alat pembayaran yang sah.


Jika, umpamanya, kita percaya kepada darah Yesus, semua harta di sorga tersedia bagi kita. Ketika Yesus mati , banyak darah yang tertumpah. Seniman-seniman Kristen telah menggambarkan penyaliban lebih sering dari semua kisah Alkitab yang ada. Tetapi penggambaran itu telah memberikan kita gambaran yang buram dari apa yang sebenarnya terjadi. Sering kali seniman/ pelukis menggambarkan tubuh Yesus yang dinodai oleh darah dari bilurnya.


Kenyataan yang ada jauh lebih mengerikan. Korban dari penyaliban akan digantung dengan kaki tidak menyentuh tanah, sehingga tubuh itu akan berputar sedikit. Dua prajurit akan memukuli si korban. Tubuh Yesus seperti ladang yang dibajak sesudah Ia dipukul dan disiksa. "Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya"(Yesaya 53:2b). Darah yang mengalir dari mahkota duri dan dari luka yang terbuka menutupinya. Kita seringkali mengutip ayat: "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh" (1 Petrus 2:24b). Supaya lebih akurat lagi, seharusnya ini diterjemahkan "oleh bilur-Nya" (sesuai naskah bahasa asli Yunani yang menulis dalam bentuk singular). Anda dapat melihat bahwa meskipun pemukulan terhadap Yesus menimbulkan banyak bilur, sebenarnya itu kelihatan sebagai satu bilur saja. Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh satu luka yang besar. Yesus adalah pengorbanan darah. Salib itu menjadi kutuk bagi-Nya (reff Galatia 3:13b "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!")


Tetapi, apa yang menjadi kutuk bagiNya, adalah berkat bagi kita. Kutuk yang terbesar menjadi berkat yang terbesar. Karena Yesus Kristus yang mengalami hukuman "gantung pada kayu" itu bangkit, maka makna salib yang negatif itu berubah menjadi lambang kemenangan. Itulah kemenangan Yesus Kristus dan umatNya yang percaya kepadaNya. (lihat makna-salib-vt987.html#p2891 )

Comments

Popular posts from this blog

LOT DAN KEDUA ANAKNYA PEREMPUAN.......

CARILAH TUHAN DENGAN SEGENAP HATIMU...

TANGAN KANAN TUHAN