KITAB YEREMIA
Shaloom..... saudara terkasih mari kita belajar kitab Yeremia, tulisan ini sepenuhnya saya kutib di ALKITAB SABDA.
Link : http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Yer%2029:13-14&tab=text
Pendahuluan Yeremia
Penulis : Yeremia
Tema : Hukuman Allah Tidak Terelakkan bagi Yehuda yang
Tidak Bertobat.
Tanggal Penulisan: + 585 -- 580 SM
Latar Belakang
Pelayanan Yeremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda,
sepanjang 40 tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup
untuk menyaksikan serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan
Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat kepada bangsa
itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran dan kejatuhannya, dapatlah
dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk.Yeremia, putra seorang imam, lahir dan dibesarkan di Anatot, desa para imam (6 km di timur laut dari Yerusalem) selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat. Yeremia memulai pelayanan sebagai nabi pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia yang baik, dan ia ikut mendukung gerakan pembaharuan Yosia. Akan tetapi, ia segera menyadari bahwa gerakan itu tidak menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati bangsa itu; Yeremia mengingatkan bahwa jika tidak ada pertobatan nasional sejati, maka hukuman dan pemusnahan akan datang dengan tiba-tiba.
Pada tahun 612 SM, Asyur dikalahkan oleh suatu koalisi Babel. Sekitar empat tahun setelah kematian Raja Yosia, Mesir dikalahkan oleh Babel pada pertempuran di Karkemis (605 SM; lih. Yer 46:2). Pada tahun yang sama pasukan Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar menyerang Palestina, merebut Yerusalem dan membawa sebagian pemuda pilihan dari Yerusalem ke Babel, di antara mereka terdapat Daniel dan ketiga sahabatnya. Penyerbuan kedua ke Yerusalem terjadi tahun 597 SM; ketika itu dibawa 10.000 orang tawanan ke Babel, di antaranya terdapat Yehezkiel. Selama ini nubuat Yeremia yang memperingatkan tentang hukuman Allah yang mendatang tidak diperhatikan. Kehancuran terakhir menimpa Yerusalem, Bait Suci, dan seluruh kerajaan Yehuda dalam tahun 586 SM.
Kitab nubuat ini menunjukkan bahwa Yeremia, sering kali disebut "nabi peratap," merupakan seorang yang membawa amanat keras namun berhati lembut dan hancur (mis. Yer 8:21--9:1). Sifatnya yang lembut itu menjadikan penderitaannya makin mendalam ketika firman nubuat Allah ditolak dengan angkuh oleh kerabat dan sahabat, imam dan raja, dan sebagian besar bangsa Yehuda. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia termasuk nabi yang paling tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan yang berat, dengan setia ia melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa hukuman Allah makin dekat. Ketika merangkum kehidupan Yeremia, seorang penulis mengatakan: "Tidak pernah manusia fana memperoleh beban yang begitu meremukkan. Sepanjang sejarah bangsa Yahudi tidak pernah ada teladan kesungguhan yang begitu mendalam, penderitaan tak henti-hentinya, pemberitaan amanat Allah tanpa takut, dan syafaat tanpa kenal lelah dari seorang nabi seperti halnya Yeremia. Tetapi tragedi kehidupannya ialah: bahwa ia berkhotbah kepada telinga yang tuli dan menuai hanya kebencian sebagai balasan kasihnya kepada orang-orang senegerinya" (Farley).
Penulis kitab ini jelas disebut yaitu Yeremia (Yer 1:1). Setelah bernubuat selama 20 tahun di Yehuda, Yeremia diperintahkan Allah untuk menuangkan amanatnya dalam bentuk tertulis; hal ini dilakukannya dengan mendiktekan nubuat-nubuatnya kepada Barukh, juru tulisnya yang setia (Yer 36:1-4). Karena Yeremia dilarang menghadap raja, Barukh diutus untuk membacakan nubuat-nubuat itu di rumah Tuhan, dan setelah itu Yehudi membacakannya kepada Raja Yoyakim. Raja itu menunjukkan sikap menghina kepada Yeremia dan firman Allah dengan menyobek-nyobek kitab gulungan itu dengan pisau lalu melemparkannya ke dalam api (Yer 36:22-23). Yeremia kemudian mendiktekan kembali nubuat-nubuatnya kepada Barukh, kali ini ia mencantumkan lebih banyak daripada di gulungan pertama. Kemungkinan besar, Barukh menyusun kitab Yeremia dalam bentuk terakhirnya segera sesudah wafatnya Yeremia (+585 -- 580 SM).
Tujuan dan Survei Yeremia
Tujuan
Kitab ini ditulis- (1) untuk menyediakan suatu catatan abadi dari pelayanan dan berita nubuat Yeremia,
- (2) untuk menyatakan hukuman Allah yang pasti jadi dan tidak terelakkan ketika umat-Nya melanggar perjanjian dan bersikeras dalam pemberontakan terhadap Allah dan firman-Nya, dan
- (3) untuk menunjukkan keaslian dan kekuasaan firman nubuat. Banyak nubuat Yeremia tergenapi pada zamannya sendiri (mis. Yer 16:9; Yer 20:4; Yer 25:1-14; Yer 27:19-22; Yer 28:15-17; Yer 32:10-13; Yer 34:1-5); nubuat lainnya yang meliputi masa depan yang amat jauh digenapi kemudian atau masih belum digenapi (mis. Yer 23:5-6; Yer 30:8-9; Yer 31:31-34; Yer 33:14-16).
Survai
Kitab ini pada dasarnya merupakan kumpulan nubuat-nubuat Yeremia,
yang terutama dialamatkan kepada Yehuda (pasal 2-29; Yer 2:1--29:32),
tetapi juga kepada sembilan bangsa asing lainnya (pasal 46-51;
Yer 46:1--51:64); nubuat-nubuat ini terutama dipusatkan pada
hukuman, walaupun ada beberapa yang membahas pemulihan (lih. khususnya
pasal 30-33; Yer 30:1--33:26). Nubuat-nubuat ini tidak secara teliti
disusun menurut kronologi atau tema, sekalipun kitab ini menyajikan
susunan menyeluruh sebagaimana yang tampak dalam Garis Besar di atas.
Sebagian kitab ini ditulis dalam bentuk syair, sedangkan bagian lainnya
dalam bentuk prosa atau cerita. Berita nubuatnnya terjalin dengan aneka
kilasan sejarah dari- (1) kehidupan pribadi dan pelayanan sang nabi (mis. pasal 1; Yer 1:1-19; Yer 34:1--38:28; Yer 40:1--45:5),
- (2) sejarah Yehuda terutama selama masa Raja Yosia (pasal 1-6; Yer 1:1--6:30), Yoyakim (pasal 7-20; Yer 7:1--20:18), dan Zedekia (pasal 21-25, 34; Yer 21:1--25:38; Yer 34:1-22), termasuk runtuhnya Yerusalem (pasal 39; Yer 39:1-18), dan
- (3) aneka peristiwa internasional yang melibatkan Babel dan bangsa-bangsa lainnya (pasal 25-29, 46-52; Yer 25:1--29:32; Yer 46:1--52:34).
Ciri Khas Yeremia
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai kitab Yeremia.- (1) Kitab ini menjadi kitab terpanjang kedua dalam Alkitab, berisi lebih banyak kata (bukan pasal) daripada kitab lainnya selain Mazmur.
- (2) Kehidupan dan pergumulan pribadi Yeremia selaku nabi diungkapkan dengan lebih mendalam dan terinci dibandingkan nabi PL lainnya.
- (3) Kitab ini sarat dengan kesedihan, sakit hati, dan ratapan dari "nabi peratap" itu karena pemberontakan Yehuda. Kendatipun berita Yeremia itu keras, ia menderita kesedihan dan hancur hati yang mendalam karena umat Allah; namun kesetiaannya adalah terutama kepada Allah, dan ia merasa kesedihan yang paling dalam karena hati Allah terluka.
- (4) Salah satu kata kunci ialah "murtad," (dipergunakan 8 kali) dan "tidak setia" (dipakai 9 kali), dan tema yang muncul terus ialah hukuman Allah yang tidak terelakkan lagi atas pemberontakan dan kemurtadan.
- (5) Satu-satunya penyataan teologis yang terbesar di kitab ini ialah konsep "perjanjian baru" yang akan ditetapkan Allah dengan umat-Nya yang setia pada saat pemulihan kelak (Yer 31:31-34).
- (6) Syairnya mengesankan dan penuh perasaan seperti syair Alkitab lainnya, dengan kelimpahan metafora, ungkapan-ungkapan yang hidup dan bagian-bagian patut diingat.
- (7) Rujukan terhadap Babel di dalam nubuat Yeremia (164) lebih banyak daripada di semua bagian lain di Alkitab.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yeremia terutama di kutip dalam PB berkenaan dengan nubuatnya tentang
"perjanjian baru" (Yer 31:31-34). Sekalipun Israel dan Yehuda
berkali-kali melanggar perjanjian-perjanjian Allah dan kemudian dihancurkan
dalam hukuman akibat kemurtadan mereka, Yeremia menubuatkan suatu saat
ketika Allah akan mengikat perjanjian yang baru dengan mereka
(Yer 31:31). PB menjelaskan bahwa perjanjian yang baru ini ditetapkan
dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Luk 22:20; bd.
Mat 26:26-29; Mr 14:22-25), dan kini digenapi di dalam gereja selaku
umat perjanjian baru Allah (Ibr 8:8-13) dan akan mencapai puncak
kesempurnaan dalam penyelamatan Israel yang luar biasa (Rom 11:27).
Bagian-bagian lain tentang Mesias di Yeremia yang diterapkan kepada Yesus
Kristus dalam PB adalah:- (1) Mesias sebagai gembala yang baik dan tunas Daud yang adil (Yer 23:1-8; lih. Mat 21:8-9; Yoh 10:1-18; 1Kor 1:30; 2Kor 5:21);
- (2) ratapan yang hebat di Rama (Yer 31:15) digenapi saat Herodes berusaha membunuh bayi Yesus (lih. Mat 2:17-18); dan
- (3) semangat Mesias akan kesucian rumah Allah (Yer 7:11) ditunjukkan ketika Yesus menyucikan Bait Allah. (lih. Mat 21:13; Mr 11:17; Luk 19:4).
Comments
Post a Comment